Menapak tilas Imam Sufyan Ats-Tsauri
Sebagaimana
telah kita ketahui bersama bahwa Rasulullah SAW telah mewasiatkan kepada kita
semua sebagai umatnya akan dua hal yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Salah satu
bagian dari As-Sunnah dari nabi Muhammad SAW adalah hadist, dan adapun hadits nabi
SAW sampai kepada kita semua tentunya melalui perantara, yaitu para sahabat,
para tabi’in, para tabiut tabi’in dan juga para ulama. Pada kesempatan kali ini
saya ingin sedikit menceritakan ulama hadist yang sangat terkenal dan masyhur
keilmuan nya pada masanya, yaitu ulama hadits Sufyan Ats-Tsauri
Biografi
Ulama Hadist – Sufyan Ats-Tsauri
Nama
beliau adalah Sufyan bin Sa’id bin
Masyruq bin Habib bin Raafi’ bin Abdillah bin Mauhibah bin Abi ‘Abdillah bin
Munqidz bin Nadr bin Al-Haits bin Tsa’labah bin Malkan bin Tsaur bin Abdi Manah
bin Ad bin Thobihan bin Ilyas bin Mudir bin Nuzar[1].
Beliau adalah seorang Syaikh Al Islam, Imam para penghafal hadits, pemimpin
barisan ulama yang mengamalkan ilmu di zamannya. Keilmuan dan Keshalihan beliau
tidak diragukan lagi bahkan salah satu ulama yaitu Bisyr Al-Hafi mengatakan, ”Sufyan
di zamannya sama dengan Abu Bakar dan Umar di zamannya”. Beliau juga terkenal
sebagai pribadi yang wara’, zuhud dan ahli fikih dan bahkan dinilai keilmuan
nya setara dengan empat imam madzhab ,yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam
Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambal.
Beliau
lahir di Kuffah, bertepatan dengan masa kekhalifahan Sulaiman bin Abdil Malik
Al Umuriy[2],
dan banyak perbedaan pendapat terhadap penetapan tahun kelahiran beliau. Imam
Al Waqidy meriwayatkan dan diikuti oleh Ibnu Sa’ad Al Bukhori bahwa Sufyan
Ats-Tsauri lahir pada tahun 97 Hijriah atau 715 Masehi, lalu ada riwayat lain
dari Imam Al Khatib bin Ali bin Shalih bahwa Sufyan Ats-Tsauri lahir pada tahun
95 Hijriah.[3] Imam Abi Na’im meriwayatkan bahwa Sufyan
Ats-Tsauri wafat pada tahun 161 Hjiriah[4].
Beliau menuntut ilmu dibawah pengawasan langsung dari ayahnya, Said bin Masruq
Ats-Tsauri, Seorang ahli hadits yang jujur.
Seputar
Pendidikan Beliau
Sufyan Ats-Tsauri atau bisa pula
dipanggil Abu Abdillah Ats-Tsauri[5]
dilahirkan dan hidup dalam lingkungan keluarga yang agamis. Ayah Beliau, Said
bin Masruq Ats-Tsauri dikenal oleh masyarakat Kuffah sebagai seorang ahli
hadits yang terpercaya. Ayah beliau lah yang menjadi sosok paling banyak
berpengaruh terhadap diri Sufyan Ats-Tsauri, bahkan Ayah beliau menjadi salah
satu guru dari beliau dalam bidang hadits. Ibu dari Sufyan Ats-Tsauri merupakan
sosok perempuan yang wara’ dan zuhud, dan beliaulah yang mendorong Sufyan Ats-Tsauri untuk
menuntut ilmu. Beliau juga memiliki seorang saudara yang juga ahli hadits
bernama Umar bin Sa’id, dan juga memiliki seorang saudari yang juga ahli hadits
bernama Ummu Ammar[6].
Selain berguru kepada ayah beliau
sendiri, Sufyan Ats-Tsauri juga berguru pada ulama-ulama besar pada masa beliau
baik yang berada di Kuffah, Bashrah, Hijaz maupun daerah yang lainnya. Diantara
para ulama yang ulama-ulama besar pada masa beliau yang menjadi guru beliau
adalah Ibrahim bin Abdil A’la, Ibrahim bin Uqbah, Ibrahim bin Muhammad bin
Al-Muntasyir, Ibrahim bin Muhajir, Ibrahim bin Muysarah, Adam bin Sulaiman,
Ismail bin Amiyyah, Ibnu Abi Khalid, Ismail As-Sudiy, dan lain-lain[7]
Dan beliau juga memiliki banyak
sekali murid, adapun yang menjadi murid-murid adalah Abu Ishaq Al Faraziy,
Syeikh At-Tsagur, Ahwas bin Jawwab, Ishaq Al-Azraq, Ibnu ‘Aliyyah, Basyar bin
As-Sariy, Basyar bin Manshur As-Salimiy. Tsabit bin Muhammad bin Al-‘Abid,
Ja’far bin Aun, Al-Husain bin Hafd, Abu Asamah, Kholid bin Al Harits, Kholad
bin Yahya dan lain-lain[8]
Karya-karya
dari Imam Sufyan Ats-Tsauri
Sufyan Ats-Tsauri juga telah
mengamalkan ilmunya dan menyebarkannya melalui beberapa karya beliau, berikut
adalah karya karya beliau :
1.
Al-Jamiul Kabir fil
Fiqhi wal Ikhtilaf
2.
Al-Jamius Shaghir, dan
Pendapat
Ulama Tentang Beliau
Sufyan
Ats-Tsauri adalah salah satu ulama yang mendapat banyak pengakuan dan pujian
dari beberapa ulama ternama, beberapa ulama yang memujinya dan mengakuinya baik
dalam ahlaknya maupun dalam keilmuan nya ialah sebagai berikut :
Ibnu
Mahdi berkata, “ Abu Ishaq As-Suba’i melihat ke arah Sufyan Ats-Tsauri
Seraya
menghadap dan berkata, Allah SWT berfirman,
وأتيناه الحكم صبيا
“Dan Kami berikan kepadanya
hikmah selagi ia masih kanak-kanak.” (Q.S.Maryam [19]:12).
Diriwayatkan dari Ibnu Uyainah, ia
berkata, “Aku belum pernah melihat seorang laki-laki yang lebih memahami hukum
halal dan haram selain Sufyan Ats-Tsauri.”
Ibnu Ar’arah berkata, “Aku mendengar
Yahya bin Said berkata, ‘Sufyan lebih cerdas hafalan haditsnya dari pada
Syu’bah. Ia lebih memahami para tokoh hadits’.”
Bisy Al Hafi berkata, “Dalam
pandangan kami, Ats Tsauri adalah Imam sekalian manusia.” Bisyr melanjutkan,
“Sufyan di zamannya ama dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab di
zamannya.”
Abu Nu’aim berkata, “Setiap kali
Sufyan mengingat kematian, maka tidak lagi berguna hari-hari untuknya.”[10]
Tentang Penulis
Arif Irham Hakim, lahir pada tanggal
18 Desember 1998 di Bekasi. Setelah
tamat Sekolah dasar di SDN Harapan Jaya XVI, Ia melanjutkan sekolahnya di SMPN
25 Bekasi, setelah lulus dari SMP tersebut, ia berniat untuk memperdalam ilmu
agama sekaligus menghindari pergaulan bebas yang terjadi pada usia-usia remaja,
sehingga kemudian ia melanjutkan masa
Aliyahnya di Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami selama 6 tahun, dan
menjabat sebagai bagian bahasa semasa pengurusnya, lalu melanjutkan
pendidikannya ke Pesantren Tafidzul Qur’an Daarul Khuluud Pamijahan-Bogor
selama setahun untuk memperdalam Ilmu Al-Qur’an Khususnya dalam segi hafalan
dan sekarang melanjutkan pendidikannya di Institut Perguruan Tinggi Ilmu
Al-Qur’an Jakarta untuk lebih mendalam Ilmu Al-Qur’an, dan tahun ini telah
genap satu tahun.
[1]
Syamsuddin, Tarikhul Islam wal Wafayatul Masyahiri wal A’lam (Qohirah-Mesir
: Al Maktabah At-Taufiqiyah), Juz 10, hlm. 120.
[2]
Abu Abdullah Sufyan Ats-Tsauri, Tafsir Ats-Tsauri (Lebanon : Daarul
Kutubul ‘Ilmiah), 1983, hlm. 9.
[3] Tafsir
Ats-Tsauri, hlm. 9.
[4] Tafsir
Ats-Tsauri, hlm. 9.
[5] Tarikhul
Islam wal Wafayatul Masyahiri wal A’lam, hlm. 120.
[6] Abdul
Ghani, Al Imam Sufyan Ats-Tsauri, Beirut : Daarul Qalam, hlm. 15-41
[7] Tarikhul
Islam wal Wafayatul Masyahiri wal A’lam, hlm.133-134.
[8] Tarikhul
Islam wal Wafayatul Masyahiri wal A’lam, hlm 134-135.
[9] Sufyan
bin Sa’ad Ats-Tsauri, Tafisr Sufyan Ats-Tsauri, Beirut : Daarul Kutub
Al-‘Ilmiah, jilid I, hlm 6-13
[10]
Syamsuddin, Siyar A’lam An-Nubala, Kairo-Mesir : Maktabah At-Taufiqiyah,
juz 7, hlm. 229-279
Komentar
Posting Komentar